-->

Angsa dan Telur Emas Aesop. Kelas 4, Tema 8, Subtema 3, Pembelajaran 1

Siti dan Lani bermain sepeda di taman dekat tempat tinggal mereka. Siti dan Lani bersyukur karena tempat tinggal mereka dekat dengan taman. Mereka bangga dengan lingkungan taman. Taman bersih terbebas dari sampah. Saat bermain sepeda, Siti memboncengkan Lani. Tiba-tiba ban sepeda Siti bocor. Lani pun turun dari boncengan sepeda. Mereka akan membawa sepeda ke bengkel. Siti menuntun sepeda dan Lani mendorong sepeda dari belakang. Sepeda pun bisa bergerak maju. Itulah contoh hubungan gaya dan gerak benda. Bagaimana contoh hubungan gaya dan benda yang lainnya?

Siti dan Lani mencari bengkel sepeda untuk menambal ban sepeda. Siti merasa lapar. Tiba-tiba terdengar suara, ting. . . ting. . . ting. . . . Di seberang jalan terlihat penjual bakso dorong lewat. Penjual bakso mendorong gerobaknya dan sesekali berhenti untuk membunyikan mangkok sebagai tanda bahwa ada bakso. Siti dan Lani sepakat untuk makan bakso dahulu. Mereka memanggil penjual bakso.

Selesai melayani pesanan bakso Siti dan Lani, tukang bakso melanjutkan perjalanannya. Siti dan Lani memperhatikan gerobak bergerak maju karena dorongan tukang bakso. Begitu juga dengan sepeda, sepeda bergerak maju karena dituntun, didorong, dan dikayuh. Mendorong dan mengayuh merupakan gaya yang dapat menyebabkan gerobak dan sepeda bergerak. Berikut lebih lanjut pengetahuan tentang gaya dan gerak.

Masih ingatkah kamu dengan pembelajaran di subtema 1 dan subtema 2 yang membahas tentang gaya dan gerak? Untuk melakukan gaya kamu perlu tenaga. Bagimana hubungan gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-hari? Dalam kehidupan sehari-hari banyak peristiwa yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara gaya dan gerak. Berikut beberapa contoh hubungan gaya dan gerak.

Ayo Mengamati
1. Gaya memengaruhi benda diam menjadi bergerak.

Gambar di atas menunjukkan peristiwa pintu terbuka dan pintu menutup. Dengan adanya gaya berupa dorongan dan tarikan pintu bergerak membuka dan menutup.

2. Gaya memengaruhi benda bergerak menjadi diam.

Gambar di atas menunjukkan peristiwa bus dari melaju kemudian berhenti. Pada peristiwa itu pak sopir melakukan gaya dengan menginjak rem bus. Dengan gaya yang dilakukan pak sopir bus menjadi lambat, lalu berhenti.

3. Gaya memengaruhi perubahan bentuk benda.

Gambar di atas menunjukkan peristiwa perubahan bentuk plastisin. Pada peristiwa itu anak bermain plastisin dengan melakukan gaya membentuk berbagai bentuk dari plastisin. Dengan gaya yang dilakukan, plastisin menjadi berubah bentuk.

4. Gaya memengaruhi perubahan arah gerak benda.
Gambar berikut menunjukkan peristiwa perubahan arah gerak bola karena gaya yang diberikan pada bola. Pada peristiwa itu bola dilambungkan ke atas sehingga bola bergerak ke atas. Kemudian, bola dipukul ke depan sehingga bola bergerak ke arah depan.
Ayo Berdiskusi!
Amatilah peristiwa di lingkunganmu yang berkaitan dengan hubungan antara gaya dan gerak. Tuliskan hasil pengamatanmu pada kotak berikut.

Laporan Hasil Pengamatan
Nama : .............................................................
Kelas : .............................................................
Alamat : .............................................................

Objek atau peristiwa yang diamati;
- Perajin membuat gerabah dari tanah liat

Hasil pengamatan berupa hubungan gaya dan gerak sesuai peristiwa.
- Gerabah dibuat dari tanah liat. Tanah dibentuk oleh perajin menjadi berbagai bentuk. Seperti halnya plastisin, pada pembuatan gerabah ini juga terjadi peristiwa perubahan bentuk. Pengarajin memberikan gaya sehingga membentuk berbagai bentuk gerabah dari tanah liat. Dengan gaya yang dilakukan, ptanah liat menjadi berubah bentuk.

Siti dan Lani sampai di bengkel sepeda. Sambil menunggu pekerja bengkel menambal ban sepeda, Siti dan Lani bercerita. Saat Siti asyik bercerita, tiba-tiba Lani berteriak sambil menunjuk ke atas. “Ada angsa terbang, cantik, ya” kata Lani. Siti menjadi teringat bahwa ia pernah membaca cerita fiksi Angsa dan Telur Mas. Berikut cerita yang pernah dibaca Siti.

Angsa dan Telur Emas Aesop
Alkisah, ada seorang petani sederhana memiliki seekor angsa. Angsa yang dimiliki petani bukan sekadar angsa biasa, melainkan angsa yang cantik dan istimewa. Keistimewaannya adalah angsa milik petani menghasilkan telur emas. Petani senang memiliki angsa istimewa itu. Setiap pagi petani bisa mengambil telur emas di kandang. Petani membawa telur emas dari angsa miliknya ke pasar. Petani menjual telur emas dengan harga tinggi. Dalam waktu singkat petani berubah menjadi kaya.

Kekayaan ternyata tidak membuat petani lebih bersyukur dan tetap rendah hati. Sebaliknya, kekayaan membuat petani serakah. Petani menginginkan angsa bisa menghasilkan telur emas lebih banyak lagi dalam waktu singkat. Petani tidak sabar dan ingin cepat menjadi orang kaya raya. Ketidaksabaran petani terhadap angsa miliknya muncul karena angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Petani merasa dia tidak akan cepat menjadi kaya dengan cara begitu.

Setiap hari sepulang dari pasar, petani menghitung uangnya. Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani. Petani berpikir bahwa ia akan mendapatkan semua telur emas dalam diri angsa sekaligus dengan cara memotong angsa. Gagasan petani pun dilaksanakan. Betapa kaget dan sedihnya petani ketika tidak menemukan satu telur pun dalam perut angsa. Angsa istimewanya terlanjur mati dipotong. Hanya penyesalan yang bisa petani rasakan saat ini. Keinginan petani menjadi kaya raya semakin jauh dari angan-angannya.

Sumber: http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Angsa-dan-Telur-Emas-54

Dari cerita di atas kita dapat mengambil hikmah atau pembelajaran. Kita sebagai manusia harus mensyukuri yang sudah dimiliki. Jangan serakah hanya karena ingin cepat kaya. Sesungguhnya Tuhan sudah mengatur rezeki manusia. “Barang siapa yang telah memiliki sesuatu dengan berlimpah, tetapi serakah dan menginginkan yang lebih lagi, akan kehilangan semua yang dimilikinya”.

Ayo Berlatih!
Berdasarkan bacaan cerita “Angsa dan Telur Mas” di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apa inti dari teks cerita tersebut?
Jawaban;
Inti dari cerita tentang seorang petani yang memiliki angsa istimewa. Angsa tersebut dapat bertelur emas. Petani ingin angsanya banyak bertelur supaya ia cepat kaya.

2. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?
Jawaban;
Tokoh utama dalam cerita adalah petani.

3. Bagaimanakah sikap yang dimiliki tokoh utama?
Jawaban;
Sikap yang dimiliki petani yaitu tamak dan tidak pernah merasa cukup.

4. Bagaimanakah seharusnya sikap tokoh utama atas nikmat yang sudah ia peroleh?
Jawaban;
Seharusnya, tokoh utama bersyukur atas nikmat yang sudah ia peroleh.

5. Apa yang akan kamu lakukan jika menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut?
Jawaban;
Jika menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut, saya akan bersyukur terhadap rezeki yang telah saya peroleh.

Pada dasarnya, cerita fiksi adalah cerita rekaan. Isi cerita fiksi dibuat berdasarkan hasil olahan imajinasi atau daya pikir pengarangnya secara artistik dan intens. Cerita fiksi diwarnai oleh kultur, pengalaman batin, filosofi, religiositas, dan latar belakang pengarang lainnya. Selain itu, cerita fiksi diolah berdasarkan pandangan, tafsiran, kecerdikan, wawasan, dan penilaian pengarang terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Ban sepeda Siti selesai ditambal. Siti dan Lani lega. Karena hari sudah sore, Siti dan Lani pulang. Siti mengayuh sepeda dan Lani membonceng di belakang. Siti mengayuh sepeda dengan santai, tidak tergesa-gesa ataupun lambat sehingga laju sepeda Siti pun sedang.
LihatTutupKomentar