-->

Pengertian Zaman Neolitikum Dan Ciri-Cirinya

Pengertian zaman neolitikum ialah sebuah tingkat kebudayaan di zaman prasejarah dengan ciri-ciri unsur kebudayaan, diantaranya sistem pertanian menetap, peralatan kerikil dengan cara di asah, pembuatan tembikar dan peternakan. Zaman neolitikum atau zaman kerikil gres ialah pembagian zaman praaksara yang menghasilkan peninggalan-peninggalan bersejarah, entah itu di nusantara ataupun di dunia. Zaman kerikil atau zaman neolithikum di Indonesia sendiri dimulai semenjak tahun 1.500 SM. Ciri-ciri dari zaman neolitikum ini yaitu hidupnya sudah menetap, hidup menurut hasil dari bercocok tanam, dan masakan diolah dan diproduksi sendiri. 

Peralatan di zaman kerikil gres sendiri sudah di asah dengan halus. DI zaman ini mulai terjadi sebuah revolusi kehidupan, yakni perubahan kehidupan yang nomaden berikut food gathering hingga menetap beserta food producing. Berdasarkan hasil penelitian sendiri, insan di zaman ini sudah berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu Polinesia. Berdasarkan pengertian zaman neolitikum sendiri, perkembangan di zaman ini telah begitu maju jika dibandingkan masa sebelumnya. Di masa ini sudah terjadi migrasi bergelombang untuk Proto Melayu di Wilayah Yunan Cina Selatan menuju Wilayah Asia Tenggara, terutama menuju Indonesia. 

Bangsa Proto Melayu pun membawa kebudayaan dari kapak lonjong dan kapak persegi dan menyebarkannya hingga ke banyak sekali kawasan tujuan. Adapun kedua budaya tersebut alhasil dijadikan sebagai ciri khas dari kebudayaan zaman neolitikum. Di zaman neolithikum tersebut sudah muncul keterampilan dengan mengasah banyak sekali benda hingga halus. Maka dari itu, benda yang diperoleh berupa kapak lonjong dan kapak persegi telah dibentuk menurut teknik asahan begitu halus. Di zaman neolithikum sendiri, kepandaian dari pembuatan benda gerabah kian maju serta dibentuk melalui teknik yang begitu halus. Adapun peninggalan budaya dari zaman neolithikum ini hampir merata hingga di semua kepulauan Nusantara. 

Adapun referensi dari kebudayaan zaman neolithikum ini diantaranya:
  • Kapak Bahu
Kapak Bahu serupa dengan kapak persegi, dimana hanya terdapat pada bab yang telah diikatkan di tangkainya dengan diberi leher. Adapun kapak pundak ini hanya dijumpai di Minahasa.

  • Kapak Persegi
Kapak persegi biasanya lebih banyak dijumpai di Nusa Tenggara, Kalimantan, Sumatra dan Jawa. Adapun materi dasarnya yaitu dari kerikil api yang dibentuk secara halus dengan diasah. Adapun kebudayaan dari kapak persegi ini masuk ke nusantara diperkirakan melalui area jalan barat, yakni mulai dari Yunan menuju Semenanjung Malaka, kemudian masuk menuju Jawa lewat Kalimantan, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Fungsi kapak persegi ini yaitu untuk dijadikan alat memahat, cangkul atau pacul. 

  • Kapak Lonjong
Kapak lonjong merupakan kapak dengan penampang yang berbentuk lonjong, di bab ujungnya dibentuk agak lancip dengan begitu sanggup dipasangi oleh tangkai. Adapun kapak lonjong sendiri mempunyai 2 ukuran, diantaranya ukuran besar dan ukuran kecil.

Di samping peninggalan-peninggalan diatas, zaman neolithikum juga menghasilkan peninggalan lainnya, menyerupai gerabah yang dibentuk dari tanah liat. Gerabah ini sanggup dijumpai di Melolo, Kaliumpang dan pantai selatan di Pulau Jawa. Selain gerabah, terdapat aksesori menyerupai gelang-gelang dengan jumlah besar yang dibentuk dengan cara di bor. Itulah pengertian zaman neolitikum, ciri-ciri dan kebudayaan yang dihasilkannya.
LihatTutupKomentar