Pengertian Ittiba jikalau dilihat dari segi bahasa merujuk pada tiga istilah, yaitu iqtifa' yang berarti menelusuri jejak, qudwah yang berarti bersuri teladan dan uswah yang berarti berpanutan. Apabila dilihat dari sisi istilah, Ittiba bisa diartikan mengikuti sesuatu atau seseorang dengan dalil dan hujjah yang jelas. Ittiba terhadap kitab suci berarti kita berpanutan pada kitab suci dan mengamalkan segala isinya. Ittiba kepada Rasulullah berarti kita menimbulkan dia sebagai panutan yang harus diteladani dan juga ditelusuri jejak langkahnya.
Baca juga : Pengertian E-Money dan Manfaatnya Bagi Kita |
Ber-Ittiba kepada Nabi besar Muhammad saw berarti menjalani hidup dengan mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah, baik yang berupa amalan sunnah maupun amalan wajib, serta meninggalkan perkara-perkara yang telah ditinggalkan Rasulullah, baik kasus makruh maupun haram. Meneladani pribadi Nabi dalam bermuamalah dengan sesama insan maupun dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya, baik yang kasat mata maupun yang tak kasat mata. Dalam hal ini termasuk ke dalamnya yaitu hewan, tumbuhan, malaikat dan jin.
Jadi, ber-Ittiba kepada Rasul mengandung konsekuensi bahwa kita hanya meneladani Nabi dalam menjalani kehidupan, terutama dalam hal beribadah kepada Allah. Karena hanya Nabi Muhammad yang mengetahui bagaimana caranya berinteraksi dengan Allah, dan bagaimana menjalani ibadah, terutama ibadah mahdhah. Hal ini juga merupakan konsekuensi atas ucapan syahadat yang kita baca. Pada ketika kita mengakui bahwa Nabi Muhammad yaitu utusan-Nya, konsekuensi logisnya yaitu kita semestinya meneladani seseorang yang memang telah diutus Allah kepada kita biar kita bisa mengenal Allah secara lebih baik.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana seseorang bisa memahami pengertian Ittiba Rasul dan sekaligus ber-Ittiba kepada Rasul jikalau ia tak mau mempelajari segala sesuatu mengenai Rasulullah dan jalan yang dia tempuh? Islam yaitu jalan yang ditempuh oleh Nabi Muhammad saw. Al Qur'an sebagai landasan utama, dan dia meninggalkan sunnah sebagai penjelasannya untuk kita. Mempelajari Al Qur'an dan sunnah merupakan jalan yang harus kita tempuh biar kita bisa ber-Ittiba pada Rasulullah. Karena ber-Ittiba pada Rasulullah merupakan satu-satunya jalan biar kita bisa mendekat kepada Allah, Sang Maha Pencipta.
Rasulullah juga telah meninggalkan teladan pada para sahabat. Mereka yaitu generasi terbaik dari orang-orang yang ber-Ittiba kepada Nabi. Teladan inilah yang lalu juga diikuti oleh para tabi'in dan tabi'ut-tabi'in. Generasi sehabis para sobat dan generasi sesudahnya lagi. Mempelajari sirah nabawiyah, sirah sobat dan generasi tabi'in beserta tabi'ut tabi'in akan memudahkan kita memahami bagaimana caranya ber-Ittiba kepada Rasul. Karena dalam perjalanan mereka mendampingi Rasulullah, terlihat bagaimana Rasul mendidik generasi mulia ini dalam menempuh jalan Allah. Para sobat merupakan assabiqunal awwalun, generasi awal yang mengenal Islam eksklusif dari Rasulullah.
Mereka memahami bagaimana Rasul bertindak, dan bagaimana Rasul menjalani kehidupan. Makara sudah semestinya jikalau kita juga berguru pada generasi awal Islam disebarkan oleh Rasulullah. Wallahu a’lamu bis showab. Demikianlah ulasan mengenai pengertian Ittiba Rasul. Semoga bermanfaat.