-->

8 Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur (Materi Lengkap)

Pengelompokan unsur-unsur kimia terus berkembang seiring dengan inovasi unsur kimia dan perkembangan ilmu kimia. Usaha pengelompokan unsur-unsur ini telah dimulai pada final kala ke-18 mulai dari tabel periodik Lavoisier hingga tabel periodik modern yang ketika ini digunakan. Pada awalnya, hanya terdapat 20 unsur yang digolongkan menjadi logam dan nonlogan. Dasar pengelompokan unsur-unsur kimia berkembang pesat sehabis John Dalton mengemukakan teori atom. Bahkan jauh sebelum itu, yaitu sekitar tahun 330 SM, Plato mengemukakan konsep “empat elemen” yang terdiri dari bumi, air, udara, dan api. Namun konsep tersebut tidak sanggup menjelaskan unsur secara keseluruhan. Berikut yakni perkembangan dasar pengelompokan unsur-unsur kimia. Langsung saja kita simak yang pertama:
Bagian dari: Sistem Periodik Unsur (Materi Lengkap Sekolah Menengan Atas Kelas X)

1. Tabel Periodik Lavoisier

Ilmuwan kimia asal Perancis, Antoine Lavoisier, mengelompokkan 33 unsur kimia ke dalam empat golongan pada tahun 1869 dalam bukunya yang berjudul Traite Elementaire de Chimie. Golongan-golongan tersebut antara lain gas, nonlogam, logam, dan tanah (logam oksida). Berikut yakni tabel periodik Lavoisier:

Golongan I
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
Cahaya
Kalor
Nitrogen
Oksigen
Hidrogen
Sulfur
Asam klorida
Fosfor
Asam fluorida
Karbon
Asam borak
Klor
Fluor
Arsen
Emas
Bismut
Raksa
Kobalt
Tembaga
Timbal
Besi
Seng
Platina
Nikel
Tungsen
Perak
Timah
Kalsium oksida
Barium oksida
Silikon (IV) oksida
Magnesium oksida
Aluminium oksida

Tabel periodik ini masih mempunyai kekurangan antara lain tidak semua unsur dimasukkan ke dalam tabel dan unsur-unsur dalam golongan yang sama tidak mempunyai sifat-sifat kimia yang sama.

2. Triade Dobereiner

Selengkapnya: Triade Dobereiner (Artikel Lengkap)
Pada tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur kimia menurut kemiripan yang ia temukan. Ia telah menemukan korelasi antara sifat unsur dengan massa atom. Dobereiner menemukan bahwa massa atom relatif stronsium (Sr=88) berdekatan dengan rata-rata massa atom relatif dua unsur lain yang seolah-olah dengan stronsium yaitu kalsium (Ca=40) dan barium (Ba=137) yaitu 88,5. Kemudian Dobereiner mengelompokkan semua unsur dalam bentuk triade dimana unsur yang berada di tengah merupakan unsur yang mempunyai massa atom relatif yang hampir sama dengan rata-rata massa atom relatif unsur yang berada di atas dan bawah. Triade Dobereiner tersusun atas beberapa triade yang disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya.

Triade 1
Triade 2
Triade 3
Triade 4
Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe

Contoh:

Triade 1
Ar
Rata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga
Li
Na
K
7
23
39
 
Ar = (7+39) / 2 = 23
 

Penemuan Dobereiner menyampaikan bahwa terdapat korelasi antara massa atom relatif dengan sifat-sifat unsur kimia. Ia yakni pencetus penyusunan tabel periodik menurut berat atom. Namun, triade Dobereiner masih mempunyai kekurangan yaitu kemiripan tidak hanya terjadi pada tiga unsur dalam satu triade. Contohnya yakni unsur fluorin yang seolah-olah dengan triade 4 (klorin, bromin, dan iodin).

3. Cara Chancourtois


Tahun 1862, mahir geologi Perancis, Alexander Beguyer de Chancourtois mengelompokkan unsur-unsur kimia menurut kenaikan berat atom. Unsur-unsur kimia disusun membentuk suatu spiral. Unsur-unsur yang sifatnya seolah-olah terletak pada kolom yang sama.


unsur kimia terus berkembang seiring dengan  inovasi unsur kimia dan perkembangan ilmu ki 8 Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur (Materi Lengkap)

4. Hukum Oktaf Newlands


Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newlands, spesialis kimia Inggris, mengumumkan penemuannya yang disebut aturan oktaf atau teori Oktaf. Hukum oktaf yakni pemgelompokan unsur-unsur kimia menurut kenaikan berat atom. Hukum ini ditemukan sehabis Newlands menemukan korelasi antara sifat unsur dan kenaikan berat atom. Sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan sebanyak tujuh kali sehingga disebut aturan oktaf (delapan). Berikut yakni suara aturan oktaf: “Jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan.” Uniknya, satu kelompok unsur dinamakan sesuai tangga nada. Berikut yakni pengelompokan unsur dalam oktaf Newlands.

Do
1
Re
2
Mi
3
Fa
4
Sol
5
La
6
Si
7
H Li Be B C N O
F Na Mg Al Si P S
Cl K Ca Cr Ti Mn 7
Co, Ni Cu Zn Y In As Se
Br Rb Sr Ge, La Zr Di, Mo Ro, Ru
Pd Ag Cd U Sn Sb I
Te Cs Ba, V Ta W Nb Au
Pt, Ir Os Hg Tl Pb Bi Th

Kekurangan dari aturan oktaf Newlands yakni hanya berlaku untuk 17 unsur pertama yakni dari hidrogen hingga kalsium dan hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan dengan massa atom relatif rendah. Perlu diketahui bahwa ketika itu unsur-unsur gas mulia masih belum ditemukan.

5. Tabel Periodik Mendeleev


Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleyev, kimiawan dari Rusia, mengelompokan 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu menurut massa atom relatifnya. Ia menemukan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik diketahui dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti unsur dengan sifat-sifat yang sama akan tersusun secara periodik. Unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatif dan persamaan sifat. Berikut yakni tabel periodik Mendeleev:

Per.\Gol.
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
1
H=1              
2
Li=7 Be=9,4 B=11 C=12 N=14 O=16 F=19  
3
Na=23 Mg=24 Al=27,3 Si=28 P=31 S=32 Cl=35,5  
4
K=39 Ca=40 ?=44 Ti=48 V=51 Cr=52 Mn=55 Fe=56, Co=59, Ni=59
5
(Cu=63) Zn=65 ?=68 ?=72 As=75 Se=78 Br=80  
6
Rb=65 Sr=87 ?Yt=88 Zr=90 Nb=94 Mo=96 ?=100 Ru=104, Rh=104, Pd=106
7
(Ag=108) Cd=112 In=113 Sn=118 Sb=122 Te=125 J=127  
8
Cs=133 Ba=137 ?Di=138 ?Ce=140        
9
               
10
    ?Er=178 ?La=180 Ta=182 W=184   Os=195, Ir=197, Pt=198
11
(Au=199) Hg=200 Tl=204 Pb=207 Bi=208      
12
      Th=231   U=240    

Tabel periodik terdiri dari 8 golongan dan 12 periode. Beberapa kotak pada tabel periodik Mendeleev kosong. Mendeleev menyampaikan bahwa kotak kosong itu nantinya akan diisi oleh unsur yang ditemukan di masa yang akan datang. Ramalan unsur tersebut terbukti sehabis beberapa ilmuwan menemukan unsur gres yang mempunyai sifat yang seolah-olah dengan unsur-unsur yang diramalkan Mendeleev. Contohnya yakni galium dan germanium. Unsur gas mulia juga sanggup dimasukkan ke dalam tabel periodik tanpa mengubah posisi unsur yang telah tersusun.

Kekurangan dari tabel periodik Mendeleev yakni belum ditemukan metode pemisahan antara unsur logam dan nonlogam, panjang periode tidak sama dan tidak diketahui penyebabnya, terlalu banyak daerah yang kosong, beberapa urutan unsur terbaik kalau disusun sebagai fungsi nomor massa atom, dan penempatan unsur cenderung acak alasannya yakni terkadang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif.

6. Tabel Periodik Meyer


Pada tahun 1864, Lothar Meyer menyusun 28 unsur ke dalam tabel periodik yang susunannya seolah-olah dengan tabel periodik Mendeleev. Namun, ia kurang dikenal alasannya yakni ia gres mempublikasikan tabel periodik tersebut pada tahun 1870. Sedangkan Mendeleev telah mempublikasikannya semenjak tahun 1869. Tabel periodik Meyer disusun menurut valensi, dalam bentuk tabel, dan merupakan pengembangan dari grafik korelasi antara volume dengan berat atom. Grafik tersebut menyampaikan suatu contoh periodik terhadap susunan unsur yang diurutkan menurut berat atom. Volume suatu atom dicari dengan membagi massa 1 mol atom unsur dengan kerapatan unsur. Tabel periodik Meyer terdiri dari 9 golongan dan 16 periode. Berikut yakni tabel periodik Meyer:

I II III IV V VI VII VIII IX
- B
(11,0)
Al(27,3) - - - In
(113,4)
Tl
(202,7)
-
- - - - - - - - -
- C
(11,97)
Si
(28)
- - - Sn
(117,8)
- Pb
(206,4)
- - - Ti
(48)
- Zr
(89,7)
- - -
- N
(14,01)
P
(30,9)
- As
(74,9)
- Sb
(122,1)
- Bi
(207,5)
- - - V
(51,2)
- Nb
(93,7)
- Ta
(182,2)
-
- O
(15,96)
- - Se
(78)
- Te
(128)
- -
- - - Cr
(52,4)
- Mo
(95,6)
- W
(183,5)
-
- F
(19,1)
Cl
(35,38)
- Br
(79,75)
- J
(126,5)
- -
- - - Mn
(54,8)
- Ru
(103,5)
- Os
(198,6)
-
- - - Fe
(55,9)
- Rh
(140,1)
- Ir
(196,7)
-
- - - Co=Ni
(58,6)
- Pd
(106,2)
- Pt
(196,7)
-
Li
(7,01)
Na
(22,99)
K
(39,04)
- Rb
(85,2)
- Cs
(132,7)
- -
- - - Cu
(63,3)
- Ag
(107,66)
- Au
(196,2)
-
Be
(9,3)
Mg
(23,9)
Ca
(39,9)
- Sr
(87)
- Ba
(136,8)
- -
- - - Zn
(64,9)
- Cd
(111,6)
- Hg
(199,8)
-

 

7. Pengelompokan Unsur Moseley


Setelah Rutherford menemukan proton dan inti atom, Henry Moseley mencoba menyusun unsur kimia dalam bentuk tabel periodik menurut kenaikan nomor atom. Penyusunan tersebut menurut hasil percobaan spektrum sinar X terhadap kenaikan nomor atom. Hasil percobaannya berupa garis lurus yang menyampaikan korelasi antara nomor atom dan sifat atom secara periodik. Tabel periodik Moseley menyempurnakan kekurangan tabel periodik Mendeleev yaitu penempatan unsur yang terkadang tidak sesuai dengan kenaikan berat atom. Selain itu, tabel periodik ini juga sanggup memuat gas-gas mulia yang ditemukan Sir William Ramsay. Tabel periodik ini berlaku dan diakui hingga pertengahan kala ke-20. Berikut yakni pengelompokan unsur Moseley:

unsur kimia terus berkembang seiring dengan  inovasi unsur kimia dan perkembangan ilmu ki 8 Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur (Materi Lengkap)

8. Pengelompokan Unsur Seaborg


Pengelompokan unsur Seaborg berupa tabel periodik modern yang dipakai ketika ini. Awalnya Glenn Seaborg menemukan unsur transuranium pada tahun 1940 dengan nomor atom 94 hingga 102, namun timbul duduk kasus penempatan unsur-unsur tersebut dalam tabel periodik Mendeleev. Kemudian tabel periodik dimodifikasi hingga menjadi tabel periodik yang dipakai ketika ini. Tabel periodik ini disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Pengelompokan unsur Seaborg terdiri dari 7 periode dan 18 golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama (A) dan 8 golongan transisi (B). Berikut yakni pengelompokan unsur cara Seaborg:

unsur kimia terus berkembang seiring dengan  inovasi unsur kimia dan perkembangan ilmu ki 8 Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur (Materi Lengkap)






Anda sanggup request artikel ihwal apa saja, kirimkan request Anda ke atau pribadi saja lewat kolom komentar :)
LihatTutupKomentar