Tips Menjadi Guru Professional, Sesama Guru Ayo Share | Guru professional. Hmm..... yang terbersit ketika membaca atau mendengari guru professional adalah mereka para guru yang sudah mendapatkan sertifikat guru professional (sertifikasi) dan mendapatkan tunjangan sertifikasi setiap triwulan. Mungkin gak salah juga ya jika sebagian guru saat ini beranggapan demikian.
Sejatinya guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas pokoknya sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi kemampuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Guru harus memiliki minimal dasar kompetensi sebagai bentuk wewenang dan kemampuan di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru. Kompetensi guru adalah suatu keahlian yang wajib dipunyai oleh guru, baik dari kemampuan segi pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik.
Ada 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru professional yaitu kompetensi professional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Jika seorang guru sudah memiliki 4 kompetensi dasar tersebut, maka sudah dikatakan sebagai guru professional. Meskipun mungkin belum memiliki sertifikat sebagai guru professional dan belum mendapatkan tunjangan sertifikasi. Jadi pada dasarnya, semua guru harus menjalakan profesinya secara profesional.
4 Kompetensi Dasar Guru Professional
1. Profesional.
Kompetensi profesional adalah kemampuan seorang guru dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh penguasaan materi pelajaran, pengelolaan kelas, strategi mengajar maupun metode mengajar, dan penggunaan media belajar. Dalam hal ini seoang guru professional harus memiliki jiwa kreatif dan inovatif sehingga dengan demikian bisa menyajikan pembelajaran dengan baik dan menyenangkan.
Baca : 10 Ciri Guru Kreatif
2. Pedagogik.
Kompetensi pedagogik berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam memahami dinamika proses pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas bersifat dinamis. Terjadi karena interaksi atau hubungan komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan temannya dan siswa dengan sumber belajar.
Dinamisasi pembelajaran terjadi karena dalam satu kelas dihuni oleh multi-karakter dan multi-potensi. Heterogenitas siswa dalam kelas akan memerlukan keterampilan guru dalam mendisain program pembelajaran.
3. Sosial.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berinteraksi dengan warga sekolah maupun warga di luar sekolah. Guru bisa mengkomunikasikan setiap masalah dengan baik. Misal mengkomunikasi masalah belajar siswa dengan orang tua atau wali murid, menjalin hubungan dengan warga di sekitar sekolah dan jenis hubungan sosial lainnya. Dengan demikian maka akan tercipta sebuah hubungan harmonis atara guru dengan siswa, guru dengan orang tua/ wali siswa, guru dengan kepala sekolah dan guru dengan guru. Keadaan semacam ini akan sangat mendukung suksesnya program pembelajaran di sekolah.
4. Kepribadian.
Guru ada yang menafsirkan dari akronim digugu lan ditiru (bahasa jawa yang artinya dipatuhi dan dicontoh). Guru menjadi suri tauladan nyata bagi murid-muridnya. Untuk itu, seorang guru harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik.
Dari 4 kompetensi dasar di atas, saya menekankan pada satu kompetensi yaitu kompetensi professional. Kompetensi ini erat kaitannya dengan tugas guru dalam mentransfer ilmunya kepada para siswa. Maka untuk mewujudkan bahwa seorang guru memiliki kompetensi professional, harus ditunjang dengan berbagia pengetahuan dan keahlian.
Berikut saya share, bagaimana cara agar menjadi seorang guru profesional. Cara-cara ini terangkum dalam tips menjadi guru profesioanl.
1. Kuasai kompetensi dasar
Yang paling utama dilakukan adalah menguasai konsep-konsep guru profesional. Kemudian secara berangsur-angsur dan berkesinambungan menerapkannnya dalam pembelajaran di kelas. Seperti diketahui ada 4 kompetensi dasar yang sudah saya sebutkan di atas.
2. Selalu belajar dan update informasi
Belajat tidak mengenal batas waktu dan umur. Bukan karena sudah menjadi guru terus berhenti belajar. Justru karena menjadi guru harus lebih banyak belajar agar lebih banyak ilmu yang bisa diturunkan kepada para murid. Pembelajaran saat ini adalah pembelajaran kekinian. Tidak hanya tekstual tetapi kontekstual. Maka sangat penting untuk terus mengupdate pengetahuan kita tentang ilmu kekinian.
3. Disiplin dalam mengajar
Disiplin adalah kunci sukses. Saya yakin semua sepakat dengan ini. Maka agar seorang guru sukses dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya harus disiplin dalam mengajar. Mulai dari displin waktu, disiplin berpakain dan disiplin dalam menggunakan sumber belajar.
4. Menguasai kelas dengan baik
Sukses mengajar seorang guru ditandai dengan keberhasilannya menguasai kelas dengan baik ketika mengajar. Guru profesional harus mampu mengelola kelas sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Ujung-ujungnya kelas jadi mudah dikelola oleh guru.
5. Menguasai administrasi pembelajaran
Tuagas seorang guru bukan hanya mengajar di kelas dengan sumber belajar alakadarnya. Tapi guru profesional harus mahir dalam merencanakan pembelajaran sampai mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Administrasi pembelajaran juga menjadi acuan dalam mengajar dan acuan dalam mencari referensi sumber belajar yang lebih variatif. Nah itulah tips menjadi guru profesional yang tujukan kepada semua guru, baik itu guru PNS maupun non PNS, guru penerima tunjangan seritifikati maupun belum. Intinya semua guru harus bekerja secara profesional. Yang non PNS dan belum bersertifikat, jangan pernah berkecil hati justru harus termotivasi agar bisa sejajar dengan guru bersertifikat atau justru lebih baik. Yang sudah bersertifikat apalagi, malu donk kalau kualitasnya kalah sama guru belum bersertifikasi apalagi kalah sama guru non PNS yang baru lulus kemarin sore. Hehe