Pengertian Yadnya - Secara umum yadnya merupakan sebuah ritual suci yang dipraktekkan dalam anutan agama Hindu. Namun dalam realitasnya, masih banyak yang belum mengetahui darimana akar kata pengertian yadnya didapat. Selain itu, pelaksanaan ritual yadnya dalam kehidupan sehari-hari juga belum sanggup dipahami selain oleh pemeluk agama Hindu itu sendiri. Nah, kali ini mari kita sedikit membahas secara mendalam mengenai seluk beluk juga pelaksanaan ritual yadnya. Sebenarnya yadnya merupakan ritual suci dalam Hindu yang menjadi praktek utama asas-asas Veda.
Dalam agama Islam, ritual yang dilakukan setiap hari dalam watu-waktu tertentu ialah shalat, sementara agama Katolik mengenal adanya ibadah misa Minggu. Adapun di dalam agama Hindu terdapat pula sebuah ritual suci yang sanggup dilakukan dalam waktu tertentu ataupun diamalkan setiap hari, anutan inilah yang disebut dengan ritual atau upacara yadnya. Kaprikornus yadnya bukan hanya acara-acara sembahyang besar, namun juga ritual suci yang diamalkan setiap hari untuk mempertahankan tatanan alam insan dan dewata.
Yadnya secara garis besar mempunyai makna sebagai kurban suci. Kata yadnya sendiri merupakan anak kata yang tumbuh dari asal kata ‘yaj’, berasal dari bahasa Sansekerta dan mempunyai arti sebagai memuja, pemujaan, ataupun kurban suci. Dahulu yadnya memang menjadi ritual yang dilakukan oleh para pemeluk agama Hindu untuk melaksanakan kurban dalam rangka meminta sesuatu atau sekedar ingin mempertahankan keseimbangan alam. Sekarang ini pengertian yadnya juga sanggup menjadi arti untuk ritual pemujaan harian yang dilakukan pemeluk agama Hindu.
Yadnya mempunyai fungsi sebagai kurban suci dari insan untuk membantu para ilahi mempertahankan tatanan alam. Karena itulah yadnya tidak sekedar dipanjatkan untuk para ilahi semata, namun juga untuk semua penghuni dunia dan kahyangan. Untuk mengetahui lebih jauh macam-macam kategori ritual yadnya, terdapat lima bab yang sanggup Anda garis bawahi.
Dalam pembagian secara resmi, terdapat lima kategori ibadah yadnya, yakni yadnya kepada dewa, resi, pitra, manusa, dan bhuta. Kelima tingkatan yadnya ini dipercaya harus diamalkan secara seimbang, biar alam kehidupan insan dan para ilahi juga bhuta (iblis) juga berjalan dengan seimbang. Karena itulah kurban suci yadnya merupakan nafas utama dalam ritual Hindu yang selalu diamalkan oleh pemeluknya. Yadnya merupakan kurban suci utama dalam anutan Hindu alasannya ialah berfungsi mempertahankan tatanan alam.
Pengertian yadnya yang sangat krusial ini kemudian mensugesti keseluruhan laris hidup dalam Hindu. Yadnya ialah perumpamaan kehidupan itu sendiri, dimana batas antara atas dan bawah, juga baik-buruk harus tetap seimbang. Yadnya juga diamalkan sebagai ibadah harian yang kemudian dikenal dengan ritual yadnya Sesa. Setelah mendapatkan akulturasi dan diamalkan dalam anutan Hindu local di kawasan Bali, yadnya Sesa ini kemudian disebut sebagai sembahyang mesaiban.